Hadiri : Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, SH dan Wakil Bupati I Made Sukerana, SH hadiri upcara Rsi Gana di kantor KP2T |
Menyusul
rampungnya pembangunan fisik pelinggih Pengijeng Karang dan Piodalan rutin Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (KP2T)
Kabupaten Karangasem bertepatan dengan perayaan Hari Saraswati menggelar
Upacara Rsi Gana dipuput Ida Pandita Mpu Nabe Tri Daksa Natha dari Geria Purwa
Jagat Santi Ababi, dihadiri Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, SH dan Wakil Bupati I Made Sukerana, SH.
Ketua
Panitia sekaligus Kepala Kantor KPAD Kab. Karangasem I Putu Laba Erawan, SH mengatakan, pelaksanaan upacara Rsi Gana dan Mlaspas Pelinggih wajib dilakukan mengingat dalam Agama Hindu
segala sesuatu yang baru dibuat atau dibangun harus dipasupati, diurip atau
dibersihkan sehingga secara niskala lokasi tersebut sudah aman dan layak untuk
digunakan. Semua itu bermakna menyeimbangkan antara kekuatan lahiriah dan
batin, fisik non fisik, realita dan meta fisik sehingga dapat dihindari
timbulnya masalah di kemudian hari. Pelaksanaan upakara menggunakan kelengkapan
sesuai dengan petunjuk sulinggih
sebagaimana berlaku untuk upacara madya baik keatas maupun kebawah. Kelengkapan
upacara setelah puja astawa sulinggih dilakukan pelukatan, pebersihan, pecaruan diakhiri dengan persembahyangan
bersama.
Bupati
Karangasem I Wayan Geredeg, SH mengatakan, upacara Rsi Gana sekaligus piodalan dimerupakan
moment istimewa melakukan pendakian rokhani meningkatkan spiritualitas, untuk
memperoleh anugrah sinar suci dalam menjalani belantara kehidupan yang saat ini
makin merongrong nilai spiritual keagamaan. Untuk itu melalui upacara Rsi Gana
ini merupakan kewajiban sebagai umat Hindhu menjalankan dharma agama meningkatkan
motivasi spiritual memohon anugrah keselamatan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi
Wasa agar dapat menjalankan dharma negara melalui aktifitas di Kantor KPAD
dengan tenang dan berhasilguna. Kepercayaan Hindhu untuk melakukan ruatan atau
pembersihan Kantor dengan Upacara Rsi Gana adalah wujud prosesi spiritual
menyeimbangkan kekuatan negatif alam bawah (bhur) atau buthakala dengan alam
manusia (bwah loka) serta swahloka.
Dengan konsep somya diyakini kekuatan negatif itu dapat berpulang menjadi
kekuatan positif atau sifat dewata yang dapat mendorong ketentraman, kedamaian sekaligus
produktifitas makin meningkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar