Wakil Bupati Karangasem I Made Sukerana,
SH, betindak cepat menangani korban bencana air pasang di Pantai Amed yang
menerjang Kamis (10/1) tengah malam kemarin. Didampingi Camat Abang Drs. I Wayan
Ardika, M.Si, Perbekel Amed dan Kelian Banjar setempat, Jumat pagi (11/1).
Ia langsung terjun ke lokasi Banjar Dinas Amed, Desa Purwakerti Kecamatan Abang
untuk meninjau warga pesisir di Pantai Amed memastikan evakuasi warga yang
sempat mengungsi ke daratan
![]() |
Wabup Karangasem I Made Sukerana, SH meninjau lokasi air pasang di Amed |
Wabup menyisir rumah dan bangunan warga di sepanjang bibir pantai Amed dan berbincang langsung dengan masyarakat yang menjadi korban amukan gelombang pantai Amed. Masyarakat menuturkan rumah-rumah mereka sempat terendam setinggi pinggang orang dewasa dan merusak sejumlah perahu nelayan yang menjadi sumber mata pencaharian.
Ketua
Kelompok Nelayan Segara 2 Amed, I Wayan Arta Toni menuturkan kejadian bermula
sekitar pukul 21.00 Wita saat warga merayakan Siwaratri tiba-tiba air laut naik
hingga setinggi 4-5 meter dan menerjang pemukiman warga di hingga radius 50
meter. Masyarakat yang menyadari kejadian tersebut segera
berbondong-bondong mengungsi ke bale banjar mencari tempat aman untuk
berlindung. Air laut mulai surut pukul 01.00 wita (tengah malam ), namun
masyarakat tetap mengungsi di bale banjar hingga pagi hari.
Masyarakat
sudah terbiasa menghadapi air pasang Pantai Amed setiap tahun antara bulan
Desember hingga Januari atau tepatnya pada sasih kepitu hingga kewulu
penanggalan Bali. Sejak enam hari para nelayan sudah tidak berani
melaut karena gelombang yang sudah mulai tinggi diserta angin kencang. Tetapi
kali ini diluar perkiraan gelombang air laut lebih besar dari biasanya dan
menyerbu pemukiman warga, terang Wayan Arta Toni.
Menanggapi
keluhan masyarakat, Wabup Sukerana menginstruksikan jajaran Badan
Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) untuk menurunkan bantuan dan penanganan
tanggap bencana, seraya menghimbau warga
agar meningkatkan kewaspadaan karena
menurut BMKG cuaca ekstrim masih akan berlangsung sampai tanggal 13 Januari
mendatang.
“Masyarakat
agar waspada dan berhati-hati sepanjang cuaca ekstrim masih berlangsung untuk
mengantisipasi beberapa kemungkinan yang terjadi. Camat dan Muspika sebagai
ujung tombak wilayah saya harapkan tetap memantau situasi di lapangan, tanggap,
cermat dan koordinatif” ujar Sukerana.
Camat
Abang Drs I Wayan Ardika, MSi yang turut mendampingi Wabup mengatakan begitu
menerima informasi dari warga tentang air laut pasang di Amed, camat bersama
Kapolsek dan Danramil langsung menuju lokasi dan membantu evakuasi warga.
Ardika menjelaskan pihaknya telah mensosialisasikan kebersihan lingkungan di
seputar pemukiman pantai melalui pembersihan sungai yang mengarah
ke laut, tidak membuang sampah sembarangan yang dapat mengganggu aliran
air serta mengatur limbah ternak masyarakat.
Pasca
peningkatan tinggi gelombang di Pantai Amed, Badan Penanggulangan Bencana
Daerah ( BPBD ) Provinsi dan Kabupaten menyiapkan dapur umum berupa makanan
siap saji, selimut, peralatan bayi dan logistik lainnya. BPBD juga mendirikan
tenda pos pemantau dengan menerjunkan 38 personil masing masing dari BPBD
provinsi 18 orang dan BPBD Kabupaten 20 orang. Tim BPBD Provinsi
mengikutsertakan tenaga medis kesehatan di lokasi, sementara BPBD Kabupaten
bekerjasama dengan Dinas Sosial Kabupaten Karangasem menyediakan 1 unit tangki
air bersih. “Tim BPBD akan siaga penuh di lokasi untuk mengantisipasi
kemungkinan terburuk yang terjadi pasca naiknya gelombang air laut Pantai Amed”
demikian ditambahkan, I Nyoman
Sutirtayasa, ST. MT sebagai Kepala Pelaksana BPBD Kab. Karangasem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar