Jumat, 11 Januari 2013

WABUP SUKERANA LAKUKAN REAKSI CEPAT BENCANA AIR PASANG DI PANTAI AMED : Pastikan Warga Ditangani Optimal

Wakil Bupati Karangasem I Made Sukerana, SH, betindak cepat menangani korban bencana air pasang di Pantai Amed yang menerjang Kamis (10/1) tengah malam kemarin. Didampingi Camat Abang Drs. I Wayan Ardika, M.Si, Perbekel Amed dan Kelian Banjar setempat, Jumat pagi (11/1). Ia langsung terjun ke lokasi Banjar Dinas Amed, Desa Purwakerti Kecamatan Abang untuk meninjau warga pesisir di Pantai Amed memastikan evakuasi warga yang sempat mengungsi ke daratan
Wabup Karangasem I Made Sukerana, SH meninjau lokasi air pasang di Amed

Wabup menyisir rumah dan bangunan warga di sepanjang bibir pantai Amed dan berbincang langsung dengan masyarakat yang menjadi korban amukan gelombang pantai Amed. Masyarakat menuturkan rumah-rumah mereka sempat terendam setinggi pinggang orang dewasa dan merusak sejumlah perahu nelayan yang menjadi sumber mata pencaharian. 

Ketua Kelompok Nelayan Segara 2 Amed, I Wayan Arta Toni menuturkan kejadian bermula sekitar pukul 21.00 Wita saat warga merayakan Siwaratri tiba-tiba air laut naik hingga setinggi 4-5 meter dan menerjang pemukiman warga di hingga radius 50 meter. Masyarakat yang menyadari kejadian tersebut  segera berbondong-bondong  mengungsi ke bale banjar mencari tempat aman untuk berlindung.  Air laut mulai surut pukul 01.00 wita (tengah malam ), namun masyarakat tetap mengungsi di bale banjar hingga pagi hari.
 
Masyarakat sudah terbiasa menghadapi air pasang Pantai Amed setiap tahun antara bulan Desember hingga Januari atau tepatnya pada sasih kepitu hingga kewulu  penanggalan Bali. Sejak enam hari para nelayan  sudah tidak berani melaut karena gelombang yang sudah mulai tinggi diserta angin kencang. Tetapi kali ini diluar perkiraan gelombang air laut lebih besar dari biasanya dan menyerbu pemukiman warga, terang Wayan Arta Toni.

Menanggapi keluhan masyarakat, Wabup Sukerana menginstruksikan jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) untuk menurunkan bantuan dan penanganan tanggap bencana, seraya  menghimbau warga  agar meningkatkan kewaspadaan karena menurut BMKG cuaca ekstrim masih akan berlangsung sampai tanggal 13 Januari mendatang.  

“Masyarakat agar waspada dan berhati-hati sepanjang cuaca ekstrim masih berlangsung untuk mengantisipasi beberapa kemungkinan yang terjadi. Camat dan Muspika sebagai ujung tombak wilayah saya harapkan tetap memantau situasi di lapangan, tanggap, cermat dan koordinatif” ujar Sukerana.

Camat Abang Drs I Wayan Ardika, MSi yang turut mendampingi Wabup mengatakan begitu menerima informasi dari warga tentang air laut pasang di Amed, camat bersama Kapolsek dan Danramil langsung menuju lokasi dan membantu evakuasi warga. Ardika menjelaskan pihaknya telah mensosialisasikan kebersihan lingkungan di seputar pemukiman pantai   melalui pembersihan sungai yang mengarah ke laut,  tidak membuang sampah sembarangan yang dapat mengganggu aliran air serta mengatur limbah ternak masyarakat.

Pasca peningkatan tinggi gelombang di Pantai Amed, Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Provinsi dan Kabupaten menyiapkan dapur umum berupa makanan siap saji, selimut, peralatan bayi dan logistik lainnya. BPBD juga mendirikan tenda pos pemantau dengan menerjunkan 38 personil masing masing dari BPBD provinsi 18 orang dan BPBD Kabupaten 20 orang. Tim BPBD Provinsi mengikutsertakan tenaga medis kesehatan di lokasi, sementara BPBD Kabupaten bekerjasama dengan Dinas Sosial Kabupaten Karangasem menyediakan 1 unit tangki air bersih. “Tim BPBD akan siaga penuh di lokasi untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk yang terjadi pasca naiknya gelombang air laut Pantai Amed” demikian ditambahkan,  I Nyoman Sutirtayasa, ST. MT sebagai Kepala Pelaksana BPBD Kab. Karangasem.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar