Dalam
menggenjot peningkatan kualitas sumber daya manusia Pemkab Karangasem
menempatkan sektor pendidikan sebagai prioritas khususnya dalam penyedian
anggaran. Hal tersebut dilakukan menyadari ketertinggalan Kabupaten Karangasem
dibanding daerah lain di Bali diberbagai bidang diakibatkan lemahnya pendidikan
sebagai faktor utama.
Bupati Karangasem, I Wayan Geredeg S.H. |
Memasuki
tahun 2013 komitmen Bupati Gedereg untuk terus menggenjot kemajuan sektor
pendidikan bakal terus digarap. Dalam suatu kesempatan bertatap muka dengan jajaran pendidik, Bupati
Geredeg menegaskan, masalah pendidikan merupakan faktor utama mengatasi ketertinggalan dan
kemiskinan daerah. Untuk itu segenap jajaran pendidikan diharapkan menyadari hal tersebut dan mendukung pemerintah untuk
bekerja keras menjalankan misi pendidikan mewujudkan masyarakat Karangasem yang
cerdas trampil dan berbudaya. Dengan kemajuan pendidikan optimis ke depan
Karangasem bakal mampu bersaing untuk meningkatkan kapasitas indek pemberdayan
manusia. Inovasi dan kreatifitas insan pendidik dituntut dalam mengelola
sasaran pendidikan agar berjalan pada rel yang benar, jadikan sekolah sebagai
kawasan membentuk kecerdasan dan budi pekerti,
senantiasa mengutamakan untuk memberi pendidikan bukan pengajaran sebagai transfer
pengetahuan semata.
Taraf
kesadaran pendidikan yang masih rendah, diakibatkan faktor
geografis, ketidak merataan persebaran penduduk pada daerah sulit, juga
dipengaruhi kecilnya pendapatan masyarakat, serta adanya kecendrungan orang tua
agar anaknya cepat bekerja.
Kadisdikpora
Drs. I Gede Ariyasa, M.Pd menambahkan, untuk menjabarkan pembangunan di bidang pendidikan telah disusun Renstra
(rencana strategi) Disdikpora yang merupakan satu proses rangkaian untuk
mencapai tujuan sesuai potensi lingkungan internal dan eksternal sekaligus
mengintegrasikan keahlian SDM, pemanfaatan sumber daya organisasi dan memanfaatkan lingkungan strategis. Dari
Renstra tersebut dituangkan visi yakni terwujudnya masyarakat Karangasem yang
cerdas trampil dan berbudaya yang dijabarkan kedalam 5 misi. Kelima misi tersebut antara lain mengembangkan sistem
pendidikan dasar dan menengah yang berwawasan mutu, keunggulan dan profesional
yang berakar pada nilai budaya, mengembangkan sistem
dan model pendidikan luar sekolah, pemuda dan
olahraga serta usia dini yang adaftif,
fleksibel dan berorientasi masa depan, mewujudkan SDM tenaga kependidikan yang
profesional dalam upaya pemberdayaan
sekolah dan masyarakat, mewujudkan prasarana dan sarana sebagai sumber daya
yang handal untuk meningkatkan mutu pendidikan, pemerataan kesempatan dan daya
tampung serta mewujudkan pelayanan prima dalam urusan ketatausahaan dan rumah
tangga pendidikan.
Dikatakan,
dari misi tersebut dijabarkan melalui tugas pokok disdikpora yakni menyelenggaraan
sebagian kewenangan daerah otonom di bidang
pendidikan, dengan fungsi perumusan kebijakan teknis, pemberian perijinan dan
pelayanan umum bidang pendidikan, pembinaan terhadap cabang dinas dan UPTD
dalam lingkup pendidikan seperti pengelolaan urusan ketatausahaan, pembinaan
kinerja pengawas, pembinaan kinerja kepala sekolah, penuntasan wajib belajar
dan pelaksanaan desentralisasi pendidikan.
Untuk
mendukung pencapaian misi tersebut
semenjak tiga tahun alokasi anggaran pendidikan selalu mengalami peningkatan.
Hal ini mencerminkan harapan besar pemerintah kabupaten dalam
meningkatkan pembangunan pendidikan. Adapun alokasi anggaran dari tahun 2010,
2011 dan 2012 mencapai Rp.
718.752.289.917,47 (49,34%), Rp. 885.457.665.219,91 (48,02%)
dan Rp. 1.004.905.340.171,8 (43,63%).
Dari pelaksanaan pembangunan pendidikan angka
partisipasi murni (APM) dan angka partisipasi kasar (APK) dari tahun 2009
mengalami fluktuasi sebagaimana digambarkan data pada Buku data pendidikan
Kabupaten Karangasem 2012 yang disusun Disdikpora.
APM
Tahun
|
SD
|
SMP
|
SMA/SMK
|
2009
|
104,39
|
71,60
|
39,35
|
2010
|
99,58
|
66,53
|
35,95
|
2011
|
99,31
|
70,95
|
41,38
|
2012
|
92,08
|
61,10
|
41,38
|
APK
Tahun
|
SD
|
SMP
|
SMA/SMK
|
2009
|
119,94
|
97,18
|
48,95
|
2010
|
114,19
|
102,06
|
51,67
|
2011
|
113,39
|
100,35
|
58,51
|
2012
|
93,83
|
83,58
|
69,52
|
Sementara itu
data pendidikan lain seperti kelembagaan dimiliki Karangasem antara lain
Kelembagaan PAUD sejumlah 308 sekolah, SD /Madrasah Negeri/Swasta sejumlah 364
sekolah dengan 2.210 ruang kelas diantaranya
sekitar 153 dalam kondisi rusak, pada jenjang
SMP dimiliki 56 sekolah dengan jumlah siswa 18.287 dan mengalami putus sekolah
sekitar , 119 siswa. Adapun alasan adanya angka putus sekolah, menurut Ariyasa,
antara lain adanya faktor keinginan orang tua agar anaknya bekerja di usia
sekolah, faktor geografis, adanya kultur budaya masyarakat yang belum memandang
penting masalah pendidikan, sementara alasan ekonomi belum termasuk didalamnya
karena tingkat SD dan SMP sudah digratiskan karena ada program BOS.
Sementara
tingkat SMA Karangasem memiliki 28
sekolah dengan jumlah siswa 8.371 dan
untuk semua tingkatan sekolah diasuh
oleh guru PNS Daerah sebanyak 4.494
orang termasuk tenaga pendidik di Departemen Agama yang berjumlah 71 orang,
diantaranya 1.938 orang guru sudah
mengantongi sertifikasi sementara yang belum mencapai 2.485 orang sehingga total berjumlah 4.423 ditambah
di Kementrian Agama sebanyak 71 orang.
Ditekankan,
berdasarkan hasil telah kendala dan keberhasilan yang meliputi sektor pendidikan Karangasem, dapat
dikelompokkan kebijakan pendidikan di bidang
pemerataan dan perluasan akses pendidikan, peningkatan mutu, relevansi dan daya
saing keluaran pendidikan serta penguatan tata kelola, akuntabilitas dan citra
publik pengelolaan pendidikan. Saat ini sesuai visi pendidikan Depdiknas ditekankan
pada pendidikan transformatif sebagai motor penggerak perubahan di masyarakat
menuju masyarakat maju, bahkan di era globalisasi cepatnya transformasi
mengantarkan masyarakat pada tatanan berbasis pengetahuan, dimana IPTEK
sebagai penggerak utama sekaligus sinkrun dengan kebijakan investasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar