Kamis, 03 Januari 2013

INVESTASI DAN PRESTASI PENDIDIKAN KIAN MENINGKAT : IPM, IPK FLUKTUATIF

Dalam menggenjot peningkatan kualitas sumber daya manusia Pemkab Karangasem menempatkan sektor pendidikan sebagai prioritas khususnya dalam penyedian anggaran. Hal tersebut dilakukan menyadari ketertinggalan Kabupaten Karangasem dibanding daerah lain di Bali diberbagai bidang diakibatkan lemahnya pendidikan sebagai faktor utama.
Bupati Karangasem, I Wayan Geredeg S.H.
Memasuki tahun 2013 komitmen Bupati Gedereg untuk terus menggenjot kemajuan sektor pendidikan bakal terus digarap. Dalam suatu kesempatan bertatap muka dengan jajaran pendidik, Bupati Geredeg menegaskan, masalah pendidikan merupakan  faktor utama mengatasi ketertinggalan dan kemiskinan daerah. Untuk itu segenap jajaran pendidikan diharapkan menyadari  hal tersebut dan mendukung pemerintah untuk bekerja keras menjalankan misi pendidikan mewujudkan masyarakat Karangasem yang cerdas trampil dan berbudaya. Dengan kemajuan pendidikan optimis ke depan Karangasem bakal mampu bersaing untuk meningkatkan kapasitas indek pemberdayan manusia. Inovasi dan kreatifitas insan pendidik dituntut dalam mengelola sasaran pendidikan agar berjalan pada rel yang benar, jadikan sekolah sebagai kawasan membentuk kecerdasan dan budi pekerti, senantiasa mengutamakan untuk memberi pendidikan bukan pengajaran sebagai transfer pengetahuan semata.
Taraf kesadaran pendidikan  yang masih rendah, diakibatkan faktor geografis, ketidak merataan persebaran penduduk pada daerah sulit, juga dipengaruhi kecilnya pendapatan masyarakat, serta adanya kecendrungan orang tua agar anaknya cepat bekerja.      
Kadisdikpora Drs. I Gede Ariyasa, M.Pd menambahkan, untuk menjabarkan pembangunan di bidang pendidikan telah disusun Renstra (rencana strategi) Disdikpora  yang merupakan satu proses rangkaian untuk mencapai tujuan sesuai potensi lingkungan internal dan eksternal sekaligus mengintegrasikan keahlian SDM, pemanfaatan  sumber daya organisasi  dan memanfaatkan lingkungan strategis. Dari Renstra tersebut dituangkan visi yakni terwujudnya masyarakat Karangasem yang cerdas trampil dan berbudaya yang dijabarkan kedalam 5 misi. Kelima  misi tersebut antara lain mengembangkan sistem pendidikan dasar dan menengah yang berwawasan mutu, keunggulan dan profesional yang berakar pada nilai budaya, mengembangkan sistem dan model pendidikan luar sekolah, pemuda dan olahraga serta  usia dini yang adaftif, fleksibel dan berorientasi masa depan, mewujudkan SDM tenaga kependidikan yang profesional  dalam upaya pemberdayaan sekolah dan masyarakat, mewujudkan prasarana dan sarana sebagai sumber daya yang handal untuk meningkatkan mutu pendidikan, pemerataan kesempatan dan daya tampung serta mewujudkan pelayanan prima dalam urusan ketatausahaan dan rumah tangga pendidikan.
Dikatakan, dari misi tersebut dijabarkan melalui tugas pokok disdikpora yakni menyelenggaraan sebagian kewenangan daerah otonom di bidang pendidikan, dengan fungsi perumusan kebijakan teknis, pemberian perijinan dan pelayanan umum bidang pendidikan, pembinaan terhadap cabang dinas dan UPTD dalam lingkup pendidikan seperti pengelolaan urusan ketatausahaan, pembinaan kinerja pengawas, pembinaan kinerja kepala sekolah, penuntasan wajib belajar dan pelaksanaan desentralisasi pendidikan.
Untuk mendukung pencapaian misi tersebut  semenjak tiga tahun alokasi anggaran pendidikan selalu mengalami peningkatan. Hal ini mencerminkan harapan besar pemerintah kabupaten dalam meningkatkan pembangunan pendidikan. Adapun alokasi anggaran dari tahun 2010, 2011 dan 2012 mencapai  Rp. 718.752.289.917,47 (49,34%), Rp.  885.457.665.219,91 (48,02%) dan Rp. 1.004.905.340.171,8 (43,63%). Dari pelaksanaan pembangunan pendidikan angka partisipasi murni (APM) dan angka partisipasi kasar (APK) dari tahun 2009 mengalami fluktuasi sebagaimana digambarkan data pada Buku data pendidikan Kabupaten Karangasem 2012 yang disusun Disdikpora.
APM
Tahun
SD
SMP
SMA/SMK
2009
104,39
71,60
39,35
2010
99,58
66,53
35,95
2011
99,31
70,95
41,38
2012
92,08
61,10
41,38
APK
Tahun
SD
SMP
SMA/SMK
2009
119,94
97,18
48,95
2010
114,19
102,06
51,67
2011
113,39
100,35
58,51
2012
93,83
83,58
69,52
Sementara itu data pendidikan lain seperti kelembagaan dimiliki Karangasem antara lain Kelembagaan PAUD sejumlah  308 sekolah,  SD /Madrasah Negeri/Swasta sejumlah 364 sekolah dengan 2.210 ruang kelas  diantaranya sekitar 153 dalam kondisi  rusak, pada jenjang SMP dimiliki 56 sekolah dengan jumlah siswa 18.287 dan mengalami putus sekolah sekitar , 119 siswa. Adapun alasan adanya angka putus sekolah, menurut Ariyasa, antara lain adanya faktor keinginan orang tua agar anaknya bekerja di usia sekolah, faktor geografis, adanya kultur budaya masyarakat yang belum memandang penting masalah pendidikan, sementara alasan ekonomi belum termasuk didalamnya karena tingkat SD dan SMP sudah digratiskan karena ada program BOS.
Sementara tingkat SMA Karangasem memiliki  28 sekolah dengan jumlah siswa 8.371 dan untuk semua tingkatan sekolah  diasuh oleh guru PNS Daerah sebanyak  4.494 orang termasuk tenaga pendidik di Departemen Agama yang berjumlah 71 orang, diantaranya 1.938  orang guru sudah mengantongi sertifikasi sementara yang belum mencapai  2.485 orang sehingga total berjumlah 4.423 ditambah di Kementrian Agama sebanyak 71 orang.
Ditekankan, berdasarkan hasil telah kendala dan keberhasilan yang  meliputi sektor pendidikan Karangasem, dapat dikelompokkan kebijakan pendidikan di bidang pemerataan dan perluasan akses pendidikan, peningkatan mutu, relevansi dan daya saing keluaran pendidikan serta penguatan tata kelola, akuntabilitas dan citra publik pengelolaan pendidikan. Saat ini sesuai visi pendidikan Depdiknas ditekankan pada pendidikan transformatif sebagai motor penggerak perubahan di masyarakat menuju masyarakat maju, bahkan di era globalisasi cepatnya transformasi mengantarkan masyarakat pada tatanan berbasis pengetahuan, dimana IPTEK sebagai penggerak utama sekaligus sinkrun dengan kebijakan investasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar