Desa Pakraman Sengkidu Kecamatan Manggis yang berhasil
menjuarai Lomba Sadar Lingkungan tingkat
Propinsi Bali, Jumat (18/1) menerima hadiah dari Pemprop Bali, dihadiri Bupati
Karangasem I Wayan Geredeg, SH dan Wakil Bupati I Made Sukerana, SH di Wantilan
Desa setempat.
Bendesa Adat Sengkidu I Nyoman Wage, SH mengatakan, masalah lingkungan hidup
diwilayah Desa Pakraman Sengkidu sudah diatur didalam awig awig didalam Sukerta
Tata Palemahan Palet I dan diperkuat dengan hasil Paswara. Desa Pakraman
Sengkidu memiliki jumlah penduduk 2.448 jiwa
diantaranya 1.209 laki dan 1.239 perempuan dengan luas wilayah 222Ha,
Sawah 6 Ha, tegalan 123 Ha, pantai 1,5 Km. Desa Pakraman Sengkidu memiliki 1 sungai, 16 unit industri termasuk 3 home
industri, termasuk didalam kawasan pariwisata Candiadasa dengan kepemilikan
Pura sebanyak 37 buah, 1 Puskesmas, 1 Pasar Desa, 3 Banjar Dinas. Tentang
pengelolaan sampah dengan volume per hari 12 m3 memiliki 1 TPS dengan kendaraan
sampah 2 buah, sampah dipilah menjadi sampah anorganik 2 m3/hari dan diolah
menjadi pupuk kompos 10m3/hari. Disamping itu Desa Pakraman juga melaksanakan
program pengghijauan sejumlah 3.300 pohon.
Dalam melakssnakan program lingkungan telah dibuat program jangka
pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
Desa Adat/Pekraman Sengkidu
terbagi menjadi tiga Banjar Adat yaitu Banjar Adat Subagan, Banjar Adat Mandira
dan Banjar Adat Karangasem yang dikoordinasikan oleh Prajuru Desa Adat yang memiliki tugas sesuai
bidang-bidang meliputi Parahyangan, Pawongan dan Palemahan. Dalam
mendorong ekonomi produktif warga krama
Desa Adat Sengkidu banyak dibantu perkembangan sektor kepariwisataan khususnya
di Pantai Mendira sehingga memberi nilai tambah dan sumber penghidupan bagi
krama desa adat. Selain di bidang kepariwisataan krama Desa Pekraman Sengkidu
juga banyak menekuni bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan nelayan dalam
menopang perekonomian disamping sektor jasa seperti perdagangan dan kerajinan.
Gubernur Bali diwakili Kepala
UPT. Laboratorium Lingkungan Hidup Propinsi Bali mengatakan, Lomba Sadar Lingkungan ditujukan
untuk membangun kesadaran masyarakat terhadap arti penting harmonisasi dan
kelestarian lingkunagn sebagai daya dukung kehidupan manusia. Untuk itu
selayaknya masyarakat sudah aktif berupaya melaksaakan pengendalian lingkungan
agar tidak rusak dan berdampak negatif bagi masyarakat itu sendiri.
Bupati Karangasem I Wayan
Geredeg, SH, menambahkan, masalah
lingkungan dewasa ini sudah menjadi ikon penting didalam skala pembangunan.
Oleh karenanya melalui lomba Desa Sadar Hukum merupakan satu metode untuk
menstimulasi masyarakat mau berbuat positif terhadap lingkungan sebagai desa
sadar lingkungan. Dengan demikian maka upaya menekan terjadinya gradasi lingkungan bisa dihambat sambil
memicu kesadaran masyarakat agar mau
menjaga lingkungannya.
Dikatakan, Desa Pakraman merupakan
benteng terdepan dan benteng terakhir menjaga Bali, ibarat telur Desa Pakraman
adalah kulit luarnya yang menjaga isi telur agar didalam tetap utuh, sementara
putih telur sebagai kekerabatan dan pesemetonan pakraman serta inti telur yakni
kuning telur merupakan agama Hindhu. Desa
Pakraman mengemban fungsi keagaman sebagai pembina dan penyelengara sejak 1000
tahun ngempon dan nyungsung Pura kahyangan Tiga, ngempon setra yang tidak sama
dengan kuburan dimana terdapat pengulun setra yakni Prajapati. Disisi lain
awig-awig juga merupakan tulang punggung kekuatan dan ketahanan Desa Pakraman menghadapi
berbagai perkembangan zaman khususnya yang berkaitan dengan masalah dibidang
parahyangan. pawongan dan palemahan. Awig-awig ditulis berdasarkan sastra
agama, loka dresta dan desa dresta yang
disesuaikan dengan hasil musyawarah mufakat berdasarkan hati yang suci. Dalam
membina kehidupan pakraman hendaknya mengutamakan prinsip saling asah, asih,
asuh, paras, paros sarpanaya salulung sabayantaka sehingga mampu diwujudkan
sesanti moksartham jagadhita ya ca iti dharma. Desa Pakraman sebagai organisasi
sosial dilandasi oeh sastra agama hindhu yakni Tri Mandala dan Tri Hita
Karana dimanfaatkan untuk mengatur dan
menyelenggarakan pemerintahan didalam Desa Pakraman. Untuk itu pemerintah terus
mengusahakan agar lembaga tradisional desa adat
agar berguna untuk mendukung
jalannya pembangunan khususnya bidang lingkungan hidup.
Saat itu diserahkan hadiah
berupa uang dan sertifikat penghargaan
kepada Desa Adat Sengkidu diterima bendesa Adat I Nyoman Wage, SH.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar