Senin, 28 Januari 2013

600 KRAMA BATUDAWA GAGAL TEMUI DPRD, DITERIMA SEKDA ADNYA MULYADI : Sampaikan 10 Butir Usulan Penetapan Tapal Batas

Tak sabar menunggu penyelesaian sengketa perbatasan Batudawa – Muntig Kecamatan Abang, 600 orang krama Batudawa yang hendak mendatangi gedung dewan untuk menyampaikan aspirasi,  akhirnya gagal karena semua anggota DPRD Karangasem sedang melakukan study banding ke Surabaya dan Gresik, diterima Sekda Karangasem Ir. I Gede Adnya Mulyadi, M.Si Senin (28/1) di Lapangan Tanah Aron.
 Aksi Demo Krama Batudawa
Koordinator aksi massa yang juga Prajuru Desa Pakraman Batudawa I Gede Siden menyampaikan, kedatangan masyarakat Desa Pakraman Batudawa adalah untuk menemui DPRD Karangasem guna menyampaikan aspirasi mengingat berlarutnya peyelesaian masalah sengketa tapal batas. Adapun usulan yang disampaikan sesuai hasil kesepakatan prajuru desa adat dalam paruman tanggal 27 Nopember 2012. Dalam paruman antara lain menyepakati utuk menyelesaikan kasus perbatasan desa adat  dan segera menyampaikan aspirasi pada Instansi yang berwenang.
Adapun intisari kesembilan  butir aspirasi yang disampaikan antara lain belum jelasnya perbatasan kedua desa adat cukup mengganjal kenyamanan kedua desa adat yang ingin hidup rukun dan damai bertetangga. Mendesak DPRD Karangasem segera memperjuangkan aspirasi kepada Pemkab Karangasem dan Instansi yang berwenang, patok yang dipasang Topdam dianggap terlalu masuk ke wilayah Desa Pakraman Batudawa. Bergesernya patok merubah batas alam sungai yang masuk ke wilayah Batudawa dan dikeruk warga di luar desa adat Batudawa. Akibat pengerukan tersebut menimbulkan kerugian dipihak Batudawa serta memicu terjadiya bencana alam, mendesak Pemkab segera mengambil tindakan pencegahan ancaman kerusakan lingkungan dan menetapkan batas wilayah alam  atau sungai yang pernah ada sebelumnya. Masyarakat Batudawa siap menjaga lingkungan dan tidak melakukan penambangan di lokasi bantaran sungai. Setiap Nyepi Desa Pakraman Batudawa memasang sawen atau sumbu sebagai bagian dari ritual keagamaan di tengah sungai tukad linggah  yang menjadi batas wilayah Batudawa dan Muntig sekaligus sebagai penginget  oleh pecalang saat melakukan pengamanan  palemahan dan pawongan desa pakraman Batudawa secara turun menurun. Akibat penambangan ilegal alias tanpa ijin itu membuat wilayah Batudawa menjadi jebol dan diminta Pemkab untuk segera melakukan penertiban. Diminta agar wakil rakyat yang duduk di DPRD Kabupaten Karangasem bisa turun tangan membantu masalah yang diahadapi masyarakat Batudawa.
Penyerahan Aspirasi Krama Batudawa
Sekda Ir. I Gede Adnya Mulyadi, M.Si mengatakan, masalah tapal batas kedua desa adat sudah dilakukan pembahasan hampir final, namun karena kedua pihak telah mengajukan usulan baru menyangkut fakta dan data di lapangan maka diperlukan upaya ekstra keras untuk membahasnya kembali. Dalam menentukan dan membahas masalah perbatasan,  Pemkab Karangasem tidak boleh memihak karena kedua masyarakat adalah milik Pemkab. Karangasem. Ia mengapresiasi kegiatan aksi massa yang dilakukan krama Batudawa` dengan cara damai untuk menyampaikan aspirasi kepada pihak-pihak berwenang, adalah suatu bentuk partisipasi yang konstruktif dan santun. Ia berjanji segera akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait agar sengketa perbatasan kedua pihak segera tuntas.
            Ketua MMDP Kab. Karangasem I Wayan Arthadipa, SH, MH mengatakan, MMDP selaku lembaga umat terus mengawal permasalahan tapal batas kedua pihak  dan telah turun sebagai bagian dari tim yang dibentuk Pemkab. Karangasem. Pemerintah dalam menangani masalah tetap bersifat adil dalam menjembatani penyelesaian  permasalahan yang ada seraya mengharapkan masyarakat tidak bertindak anarkis. Bahkan upaya sekala – niskala sudah ditempuh kedua pihak dengan melakukan persembahyangan, oleh karenanya bagi yang berani berbuat tidak adil dan memberikan fakta data tidak benar akan mendapat sanksi niskala.
            Mengantisipasi aksi demo yang dilakukan krama Batudawa dengan mengendarai puluhan  kedaraan truk maupun bak terbuka  / pick up, pihak Mapolres Karangasem mengerahkan 30 personil keamanan  dan Pol PP sekitar 37 personil untuk melakukan pengamanan di sekitar Kantor Bupati Karangasem. Usai dialog dengan Sekda Adnya Mulyadi, massa langsung membubarkan diri kembali pulang dengan damai. Ssisten I, I Ketut Wage Saputra, SH, M.Si, Asisten II  Drs. I Made Sujana Erawan, MAP, Kepala Kantor UPT Karangasem I Ketut Sedana Mertha, ST, MT, Ketua Parisadha Drs. I Wayan Astika, M.Si, Ka. Bag. Humas Protokl Ir. I Gede Waskita Suta Dewa, MM dan unsur Instansi terkait lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar