Senin, 14 Januari 2013

HUT VETERAN KE 56 DIPERINGATI DI TUGU TANAH ARON

Resepsi HUT Veteran KE 56 di Tugu Perjuangan Pahlawan Tanah Aron di Desa Buana Giri Kecamatan Bebandem
Hut Veteran ke 56 diperingati Pemkab. Karangasem melalui acara resepsi di Tugu Perjuangan Pahlawan Tanah Aron di Desa Buana Giri Kecamatan Bebandem dengan Inspektur Upacara Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, SH Senin (14/1) pagi, ditandai penanaman tanaman penghijauan. Tugu Monumen Perjuangan Dusun Tanah Aron Desa  Buana Giri Kecamatan Bebandem adalah merupakan saksi sejarah  dalam perang besar Tanah Aron, yang mencatat heroisme para pejuang Karangasem dalam melawan penjajah Belanda.
Ketua Panitia Jr Wilaje  melaporkan, peringatan Hut Veteran  merupakan suatu bentuk pengakuan dan penghormatan atas jasa dan pengorbanannya dalam berjuang mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Untuk itu diperlukan apresiasi masyarakat untuk menghargai  keberadaan para pahlawan sebagai bagian upaya membangun karakter bangsa dalam rangka  nation and character building.
Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, SH mengatakan, tujuan  peringatan Hut Veteran  untuk meningkatkan pembangunan karakter bangsa dan pemahaman masyarakat terhadap wawasan dan nilai-nilai kebangkitan nasional untuk menegakkan NKRI.  Dikatakan, karakter suatu bangsa tidak terlepas dari karakter pribadi  manusia Indonesia sebagai landasan fundamental membangun peradaban sumber daya manusia. Seseorang yang berkarakter baik  dapat berprilaku baik dalam lingkungannya. Dalam ajaran agama dan adat istiadat bangsa, tersimpul moralitas yang menentukan sifat-sifat  manusia dalam hidup bermasyarakat.  Sebagai mahluk sosial, manusia  hanya dapat hidup dalam kebersamaan dengan mahluk lainnya, dimana manusia harus berkarakter baik. Sementara karakter pribadi diwujudkan oleh budi pekerti dan sopan santun, sesuai norma yang berlaku di masyarakat yang ditunjukkan dalam sifat jujur, rajin, suka menolong, hemat gemar belajar, berpendirian kuat, berani membela kebenaran, ulet dan tidak munafik, sebagai benih utuk membangun  karakter bangsa. 
Dikatakan. pembangunan tempo dulu, kini dan dimasa mendatang  tidak bisa lepas dari peran aktif para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa raganya demi kemerdekaan bangsa. Sebagai anak bangsa selayaknya menghargai para pejuang, kendati sebagian dari pejuang itu telah tiada namun semangatnya tetap membara. Salah satu apresiasi terhadap para pahlawan adalah melalui pelaksanaan resepsi di situs pertempuran tanah aron. 
Gubernur Bali diwakili Sekretaris  Prop Bali Jendra, mengatakan,  peringatan Hut Veteran sangat layak dilaksanakan di titik lokasi medan pertempuran bersejarah. pemaknaan nilai perjuangan melalui peringatan Hut Veteran dapat menggugah kesadaran masyarakat dan  generasi penerus perjuangan bangsa, untuk mempertebal rasa patriotisme dan nasionalisme - kebangsaan. Dalam era modernisasi dewasa ini dimana nilai-nilai kebangsaan bersendikan Pancasila mendapat pengaruh dari nilai-nilai luar, sehingga mengancam terjadinya degradasi dan lunturnya  nilai moral  dan nasionalisme itu sendiri. Untuk itu diperlukan pengkayaan dan penanaman aktualisasi nilai sejarah perjuangan bangsa, sebagai landasan moralitas dan kepribadian dalam mengisi kemerdekaan dan membangun peradaban bangsa, bangsa yang beradab adalah bangsa yang menghargai perjalanan sejaran bangsanya.
                Perang Tanah Aron yang bterjadi antara tahun 1946 hingga 1947 merupakan moment yang teramat penting bagi Karangasem sebagai salah satu Kabupaten yang memiliki lintasan sejarah peperangan melawan Belanda dalam mempertahankan harga diri kemerdekaan bangsa. Bagaimana sosok pahlawan pejuang I Gusti Ngurah Rai bisa memilih jalur timur hingga ke Tanah Aron dalam peperangan tersebut perlu dipahami sebagai salah satu nilai-nilai perjuangan bangsa yang bertaburan pada masa perjuangan revolusi pisik.  Gunernur mengajak semua elemen bangsa berkomitmen memberi penghargan setinggi-tingginya terhadap pejuang. Tanpa beliau-beliau jangan mimpi Karangasem seperti sekarang. All Soldiers Never Died – semangat pejuang tak akan pernah mati.
Salah satu putra pejuang Drs. I Gusti Lanang Rai, M.Si  dalam kesempatan terpisah mengatakan,  sebagai bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa-jasa  pahlawannya. Untuk menghormati jasa para pejuang bangsa yang gugur dalam pertempuran Tanah Aron,  sekaligus menanamkan nilai kebangsaan pada generasi muda,  mengenang pertempuran besar Tanah Aron dalam kancah Revolusi Fisik tahun 1945. Gambaran tentag perang besar Tanah Aron diharapkan dapat menyadarkan generasi muda untuk membuktikan bahwa sejarah telah memberi pengalaman agar dapat lebih bijak terhadap tugas yang dibebankan  terhadap  generasi muda dalam mengisi kemerdekaan. Diingingatkan kepada masyarakat dapat mengenang perjuangan para pahlawan pejuangan bangsa terutama bagi  pemuda yang tergabung dalam MBO (Markas Besar Oemoem dan Laskar Ciung Wanara dalam mengusir tentra Belanda (NICA), melalui pertempuran Tanah Aron. 
Dikatakan,  kehadiran Kapal Perang Belanda  yang hendak menjajah tanah Bali  dibalas dengan surat bernada marah dari I Gusti Ngurah Rai, sekaligus  menyulut api peperangan antara pejuang Bali dengan tentra Belanda dalam pertempuran sengit antara lain di wilayah Tanah Aron Kecamatan Bebandem Kabupaten Karangasem, dalam membela harkat dan martabat  Kemerdekaan Bangsa Indonesia. Pasukan Ciung Wanara membangun strategi sebelum Long Mart menuju Tanah Aron, untuk melakukan pertempuran dasyat melawan penjajahan Belanda, yang berlanjut pada perang Puputan  Margarana, sebagai puncak perjuangan merebut kemerdekaan. Masa perjuangan revolusi pisik merupakan pengorbanan pahit getir pahlawan  mendirikan republik ini. Untuk sebagai generasi muda seyogyanya dapat memaknai arti perjuangan sebagaimana dipesankan para pejuang “Janganlah engkau warisi abu perjuangan ini, tetapi warisilah apinya, artinya jangan hanya monumen yang dikenang tetapi makna perjuangan agar tetap terpatri di dada insan generasi bangsa ini. Pemaknaan nilai perjuangan  dapat menggugah kesadaran pemuda sebagai generasi penerus perjuangan bangsa. 
Acara resepsi di Tugu Perjuangan Tanah Aron diisi pembacaan surat sakti I Gusti Ngurah Rai dan Sejarah Perjuangan Tanah Aron. Hadir dalam kesempatan tersebut  para Pimpinan erah se Bali, Forkomkon Pimpinan Daerah, segenap veteran pejuang Karangasem, SKPD dan undangan lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar